Kunjungan BPOM ke Pabrik Pengolahan Tengkawang Hutan Adat Pikul

Kepala BPOM, Provinsi Kalbar Melihat Proses pengolahan produk olahan buah tengkawang
Kepala BPOM, Provinsi Kalbar Melihat Proses pengolahan produk olahan buah tengkawang
banner 120x600

INTAN- Pabrik pengolahan buah tengkawang di Desa Sahan, Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang di Kunjungi oleh rombongan BPOM Pusat dan BPOM Provinsi Kalimantan Barat. BPOM Pusat diwakili oleh Direktorat Standardisasi Pangan Olahan BPOM. Dari BPOM Proivinsi Kalimantan Barat langsung dipimpin oleh Kepala BPOM Provinsi Kalimantan Barat Fauzie  Ferdiansyah.(15/7/03)

Kepala BPOM, Provinsi Kalbar Melihat Proses pengolahan produk olahan buah tengkawang
Kepala BPOM, Provinsi Kalbar Melihat Proses pengolahan produk olahan buah tengkawang

Kedatangan mereka bertujuan melihat proset pengolahan buah tengkawang menjadi Butter. Butter buah tengkawang belum masuk dalam olah produk olah pangan. Sehingga perlu dilakukan pembuatan nomor regestrasi butter buah tengkawang sebagai salah satu produk olah pangan di Indonesia.

Untuk melakukan ini, BPOM juga beberapa dua orang Ahli dari Universitas Indonesia Guru Besar Kemia Prof . Dr. Abdul Muin, M.Si. Apt dan dari Universitas Tanjungpura ahli nano  kehutanan DR Murwanto.

Menurut Lasrida dari direktorat irektorat Standardisasi Pangan Olahan BPOM Pusat, sangat penting kami turun kelapangan melihat proses pengolahan buah tengkawang menjadi butter sehingga nantinya layak menjadi salah produk olah pangan tersertifikasi di Indonesia.

Larasida, dari Direktorat Standardisasi Pangan Olahan BPOM

“Kita akan mendampingi proses sertifikasi teman disini sampai menjadi MD, apalagi ini UMKM, dimana salah satu konsen pemerintah untuk mebantu UMKM. tinggal beberapa langkah lagi Insya Allah akan selesai,”. Menurut Fauzi H Kepala BPOM Provinsi Kalbar.

Rombongan BPOM dikawasan hutan adat Pikul
Rombongan BPOM dikawasan hutan adat Pikul

Mudah-mudahan kedapanya kesejahteraan masyarakat meningkat, dengan sudah memperoleh izin Edar dari BPOM. Dan lingkungan juga terjaga, karena bahan baku tersedia di Kawasan Hutan Adat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *