Intan- INTAN bersama Perkumpulan My_transform Malaysia melakukan riset pembangunan gudang percontohan yang layak penyimpanan buah tengkawang yang baik dan benar.
Hal ini dilakukan menurut Deman Huri Direktur INTAN, saat musim panen raya tiba banyak buah tengkawang dari berbagai tempat di Kalimantan Barat tidak bias tertampung semua, buah tidak dipanen sangat karena tidak ada yang beli.
Padahal menurut Deman Huri dari hasil risetnya, buah yang disimpan dengan kulitnya akan bertahan bertahun-tahun tidak akan diserang dengan hama.
“Justru buah yang dikupas dengan kulitnya, di jemur ini justru rentan dimakan hama kumbang, rayap dan tikus. Dengan penyimpanan buah dengan kulitnya buah tengkawang akan lebih tahan lama,”.
Deman Huri mengatakan, sudah tiga tahun buah tengkawang yang disimpan dengan kulitnya masih tahan hingga sekarang, dan tidak rusak.
“Maka kami membuat inisiatif membuat gudang dan pengering percontohan, dimana nanti gudang ini bias dibangun oleh masyarakat diberbagai wilayah Kalbar sehingga buah tengkawang pada musim raya bisa dipanen semuanya,”.
Penting stok buah digudang ini dibangun, karena ada ketidak pastian musim raya panen buah tengkawang, ada yang dua tahun sampai empat tahun sekali.
Yang menarik, dilakukan oleh INTAN di Komunitas Hutan Adat Pikul bangunanya mengadobsi bangunan lumbung padi Masyarakat Dayak Bekati Lara. Dari pengalaman pemilik lumbung padi, tidak hama yang merusak padi mereka.
Gudang dan pengering ini dibuat dari kayu, sehingga materianya mudah diambil oleh masyarakat sekitar. Dan masyarakat mudah-mudah membangunya.
Selain itu gudang ini juga, untuk menjaga kualitas buah tengkawang agar tidak menurun, makanya buah-buah tengkawang diletakan dalam keranjang, diletakan diatas meja-meja.”Memanusiakan buah,” kata Deman.
Sehingga, ketika buah-buah tengkawang ini diolah menjadi produk aman dari kontaminasi bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan penggunanya. (Dm)