Ketika Tengkawang Dikembalikan Peradabanya

Butter Nabati Buah Tengkawang
banner 120x600
Butter Nabati Buah Tengkawang

TJ-Pohon-pohon tengkawang merupakan salah satu pohon yang membangun peradaban adat masyarakat adat di Kalimantan Barat. Disetiap hutan adat pohon-pohon ini selalu ada dan dilindungi warga.

Salah satu dikawasan hutan adat Pikul-Pangajit. Kawasan hutan adat yang luasnya hanya seratus hektar terdapat sekitar 6 jenis pohon tengkawang. Pohon tengkawang sangat bermamfaat dari mulai daun-buah, kayu, akar dan getah (damar).

Untuk mengelola buah tengkawang menjadi butter nabati. Masyarakat hutan adat pikul-pangajid sudah memiliki mini pabrik yang cukup lengkap dari mulai pengering, gudang, pabrik produksi, gudang penyipanan butter. Bantuan dari Sam

Komplek pabrik pengelolaan butter nabati buah tengkawang

Menurut Nadu, dengan adanya pabrik yang cukup lengkap ini,”Kami bisa mengelola buah tengkawang menjadi butter lebih banyak, sehingga tidak ada lagi buah tengkawang yang terbuang,”.

Masyarakat, kawasan hutan adat pikul, satu-satunya yang memiliki infrastruktur bisnis pengelolaan hasil hutan non kayu yang lengkap.

Menurut Deman Huri, bantuan-bantuan peralatan dari para mitra ini bisa meningkatkan nilai hasil hutan non kayu salah satunya pemamfaatan buah tengkawang menjadi butter Nabat.

Masyarakat mengelola buah tengkawang menjadi butter nabati

“Kalau dulu masyarakat membuat butter nabati dari buah tengkawang mengunakan alat tradisional, sekarang masyarakat adat sudah menggunakan alat yang semimodern,”kata Deman.

Sudah saatnya peradaban tengkawang dikembalikan lagi di Kalimantan Barat. Buah tengkawang harus menjadi simbol peradaban masyarakat adat,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *