intankalimantan.org – Hutan adat Pangajid Pikul memiliki Potensi tanam pohon Tengkawang cukup banyak. Buah pohon tengkawang menghasilkan butter nabati. Sudah lama masyarakat adat di sana memamfaatkan buah tengkawang menjadikan butter untuk sekedar kebutuhan rumah tangga dan acara adat.
Saat ini masyarakat Adat Pangajid atau Hutan Adat Pikul sudah mimilik mesin penggelolaan butter tengkawang semi modern, dan pabrik yang representatif atas bantuan INTAN dan Samdhana Institut.
Untuk meningkatkan kualitas produk, beberapa anggota kelompok Tengkawang Layar dilatih menjadi pengawas dan pengelola buah tengkawang menjadi butter.
Menurut koordinator program INTAN, Juandi, peminat butter nabati buah tengkawang cukup banyak, baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Untuk meningkatkan kualitas butter nabati dari buah tengkawang dibutuhkan Sistem Pengawasan Internal,” kata Juandi.
Juandi menjelaskan, pelatihan ini sudah masuk tahap III jadi sistem mutuh yang sudah disepakati untuk ditaati, agar mutu butter dipercaya konsumen.
Loren pemateri ICS pembuatan Butter Nabati Buah Tengkawang mengatakan, semua produk sebenarnya wajib untuk membuat sistem pengawasan mutu produk tengkawan.
Materi yang diberikan mulai dari standar mutu pembuatan butter buah tengkawang dari A-Z, sistem pengawasan dan struktur pengawasan, serta praktek ICS dari A-Z.
“Saat ini kita megadakan praktek dari mulai cara penjemuran,pemilihan buat yang baik, sampai penyimpanan,” kata Loren.
Cinten salah satu peserta pelatihan mengatakan, pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan mutu butter buah tengkawang. Sehingga kualitas butter Nabati yang dihasilkan dipercaya pembeli.
Cinten berharap,nantinya semua yang memanen dan mengelolah buah tengkawang harua mentaati kesepakatan ICS ini. Begitu juga menurut Tokoh Adat, Damianus Nadu, sudah banyak orang berdatangkan ke pabrik ini dari mulai membeli, melihat maupun penelitian. Cuman pengelolaan masih sangat sederhana.
“Setelah fasilitas pabrik diperbaiki semuanya, kita sepakat untuk meningkatkan mutu butter babati dari buah tengkawang asal dari hutan adat Pangajid (pikul),” kata Nadu.