Intan-Air merupakan kebutuhan dasar masyarakat di Dunia, hidup manusia sangat tergantung pad air. Air bukan sekedar untuk penghilang dahaga saja, namun, air menentukan keberlanjutan ketahanan pangan,kesehatan dan industry disebuah negara, bahkan air dapat menentukan “masuknya� manusia ke surge atau neraka.
Kita mengenal semua umat agama melakukan bersuci dalam rangka penghapusan dosa atau pendekatan pada sang maha kuasa dengan keriteria airnya harus bebas dari unsur pencemaran atau lebih di kenal unsur Nazis. Ini menujukan betapa sakral dan pentingnya air.
Air sebagai sudah dianggap sebagai kebutuhan frimer yang harus dipenuhi dalam kehidupan sehari-sehari.
Hutan sembagai sumber air, kian hari kian rusak |
Sebagai sumber frimer masyarakat sudah sepatutnya berbagai sumber air harus diperhatikan secara serius oleh kita semua. Karena apalabila sumber air rusak, maka akan berdampak secara signifikan pada berbagai dimensi kehidupan manusia.
Namun,akhir-akhir ini kita dibayang-bayangi krisis air bersih hampir sebagian wilayah di Kalimantan Barat sebagian masyarakatnya kesulitan mengakses air bersih karena hampir semua sumber air bersih mengalami kerusakan yang cukup parah , baik di hulu ataupun dihilir.
Kalimantan Barat sebenarnya sangat kaya dengan sumber air, ada 21 Daerah Aliran Sungai(DAS) besar, 600 sunga-sungai kecil. Mestinya masyarakat Kalbar tidak perlu kuatir dengan ketersedian air bersih.
Namun, 21 Daerah Aliran Sungai (DAS) besar dan ribuan sungai kecil di Kalimantan Barat telah mengalami kerusakan yang cukup parah. Boleh dikata bahwa air yang terdapat di 21 Das Besar dan ratusan sungai-sungai kecil tersebut sudah tidak layak lagi dikomsumsi oleh masyarakat dari hulu sampai hilir, hanya Das kecil sekitar Taman Nasional dan kawasan hutan saja yang relativ bagus.
Ada fenomena pembiaran secara struktural baik oleh pemerintah atau masyarakat untuk rusaknya sumber air, dimana pemerintah meberi izin kepada Investasi atau pengusaha seperti perkebunan,dan pertambangan di wilayah yang merupakan sumber-sumber air dan lemahnya intansi pemerintah dalam mengawasi dan tindakan hukum pada pelaku perusakan sumber air.
Orientasi pembangunan yang tidak ramah lingkungan juga telah berkontribusi dalam merusak sumber air Kalbar. Sehingga tata kelola penyediaan air bersih menjadi terganggu.
Terindikasi beberapa Das seperti Das Landak,Das Kapuas I,Das Sambas,Das Pawan, dll, di Kalbar telah tercemar oleh senyawa yang berbahaya bagi manusia karena mengandung senyawa logam berat. Sepanjang perhuluan DAS tersebut terdapat pertambangan Emas tampa Izin dan sekitar tepian DAS terdapat pabrik-pabrik dimana pembuangan limbahnya terindikasi tidak melalui proses seterilisasi terlebih dahulu.
Beberapa factor yang menyebabkan rusaknya sumber air di Kalimantan Barat, pertama:dibukanya wilayah disekitar Das sebagai wilayah investasi seperti perkebunan dan tambang, kedua:perbiaran secara struktural di 21 Das Kalbar dan anak sungainya dirusak , ketiga:tidak adanya political will dan political action secara serius melindungi Das sebgai sumber air bagi masyarakat ataupun industry dan keempat: lemahnya penegak hukum bagi perusak sumber-sumber air.
Problem paling besar bahwa Kalbar belum memiliki blue print pembangunan disektor penyediaan dan penyelamatan sumber air bersih. Padahal penyediaan sumber air merupakan dasar sebuah pemabangunan daerah.
Kita bisa meliha kebijakan pembangunan Kalbar seperti dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Tata Ruang Provinsi atau Kabupaten penyelamatan sumber air masih belum dianggap program utama yang harus dipenuhi.
Selama ini perencanaan pembangunan dan tata ruangan daerah yang diutamakan lebih mengutamakan kepentingan investasi daripada mengedepankan penyelamatan sumber daya air sebagai kebutuhan dasar masyarakat.
Adapun konsep yang disiapkan penyediaan air bersih masih terjebak pada pembangunan infrastruktur saja seperti pembuatan DAM Besar, sementara permasalah subtansial yaitu penyelamatan Daerah aliran sungai dan sungai kecil rusak dan kurang menjadi perhatian.
Kurang perhatian pemerintah dan masyarakat akan kondisi DAS dan anak sungainya akan menjadi bumerang, pada saat musim menghujan tiba-tiba masyarakat dikejutkan dengan banjir bandang,seperti yang pernah terjadi dibeberapa tempat di Kal-Bar. Pada musim kemarau terjadi krisis air yang sangat parah.
Disadari atau tidak dibeberapa daerah Kalbar sudah diresahkan dengan berkurangnya ketersediaan air bersih, karena sumber-sumber air sudah rusak, baik yang dilakukan secara legal ataupun secara illegal
Ini sangat ironis apabila hal ini dibiarkan terus. Maka, krisis air di Kalbar akan bermetaporfosis menjadi krisis lainya seperti krisis pangan, krisis kesehatan, krisis sosial,dll.
Krisis Air Sumber Komplik Sosial
Mala petaka krisis air pastinya sangat mengerikan,krisis air dapat bermetamorposis menjadi krisis lainya,krisis pangan,krisis kesehatan,kelaparan,konflik sosial,dan lain-lain apabila tidak diatasi secara serius oleh masyarakat dan pemerintah.
Menilik beberpa konflik di Afrika, Timur Tegah dan India dimulai dengan perebutan sumber daya air. Masing-masing kelompok selalu ingin memonopoli sumber daya air untuk kebutuhan kelompoknya.
Bahkan penulis pernah menemukan di Indonesia, dibeberapa daerah di Jawa, NTT, NTB sumber air menjadi factor utama yang menyebabkan konflik sosial antar kampung. Karena masing daerah merebutkan sumber air selain digunakan untuk kepentingan masyarakat, juga untuk kepentingan mengairi sawah dan minuman ternak.
Kejadian ini harus menjadi early warning sistem (sistem peringatan dini) bagi pemerintah dan kita semua bahwa krisis air dapat menyebabkan komplik sosial yang cukup besar.
Segera Selamatkan Sumber Air
Political will para pembuat kebijakan hampir tidak ada membuat program mengutamakan dalam menyelamatan sumber air, sebagai kebutuhan frimer warga. Mestinya pemerintah dan legeslatif lebih agresif dalam menyelamatkan sumber daya air, karena sumber air Kalbar makin hari makin terbatas.
Pemerintah daerah harus segera menyadari, bahwa indikasi akan terjadi krisis air di Kalbar semakin jelas dengan rusaknya berbagai Das di Kalimantan Barat sebagai sumber Air masyarakat Kalbar sehingga sebagian masyarakat Kalbar kesulitan mengakses air bersih.
Ada beberapa yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam menyelamatkan sumber air Kalbar,pertama:hentikan investasi yang dapat merusak berbagai Das di Kalbar,kedua:lakuka tindakan hukum bagi perusak DAS,ketiga:membuat kebijakan khusus dalam melindungi sumber-sumber air baik tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Tingkat Desa, keempat:penyelematan sumber air harus menjadikan skala prioritas dalam strategi program utama dalam pembangunan daerah dimasukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah,kelima:membangun kesadaran masyarakat dalam menjagga sumber air, dan keenam:penyelamatan sumber air harus menjadi salah salah satu skala prioritas. Penyelamatan dan penyedian sumber air bersih bagi Kalimantan Barat baik harus masuk dalam RPJM atau RTRW Kabupaten atau Provinsi.
Penyelamatan sumber air di Kalimantan Barat harus dilakukan secara holistik karena sebagai wilayah Kepulauan. Dari wilayah pesisir-hingga perhuluan harus dijaga wilayah hutan sebagai penyangga sumber air sehingga sebagi keseimbangan terjadi.
Wilayah perhulu berfungsi penyuplai air ke 21 Das dan sungai-sungai kecil tentunya kawasan hutanya sekitar sumber air harus dijaga, jangan lagi diberikan kepada kepentinga investasi perkebunan,tambang,hti dll.
Sementara daerah pesisir perlu diselamtakan adalah kawasan hutan mangrovenya karena hutan mangrove salah satunya berfungsi sebagai penahan intrusi air laut masuk ke Das-das tersebut. Penyelamatan daerah penyanggah penyedia air bersih harus dilakukan secara bersama-sama antara hulu dan hilir.
Kita harus menyadari bahwa, sebuah daerah bisa disebut kuat, yaitu daerah memiliki sumber energi, sumber air, dan pangan.
Air sebagai sumber utama pembangunan,sudah saatnya pemerintah dan masyarakat menjadikan skala prioritas penyelamatan sumber-sumber air bersih Kalbar. Sehingga kita semua tidak dihantui krisis air bersih. Karena krisis air merupakan becana ekologis yang sagat mengerikan dampaknya. Deman Huri